Review: Habibie dan Ainun (2012)

Filled under:



















Sutradara: Faozan Rizal
Pemeran: Reza Rahardian, Bunga Citra Lestari, Tio Pakusudewo, dll.


Bicara tentang film Indonesia memang kita selalu mempertanyakan kualitas film itu sendiri, dari tahun ke tahun, dari sekian banyak film yang lokal yang bermunculan di negeri ini hanya segelintir film Indonesia yang benar-benar layak disebut "film". Salah satu film Indonesia yang benar-benar mempunyai mutu dan kualitas tahun ini adalah film Habibie dan Aiunun. Film biopical-drama yang diangkat dari buku otobiografi yang ditulis oleh Habibie sendiri yang mengisahkan kisah cinta Habibie dengan alm Ainun. Yup, dalam film ini kita akan dibawa dalam nuansa kehidupan mantan presiden kita yang terkenal dengan pesawat ciptaannya. Tapi di film ini bukan karir politik beliau yang menjadi fokus utama, tetapi tentu saja kisah cintanya dengan Hasri Ainun Habibie.



HABIBIE & AINUN mengisahkan perjalanan pak Habibie ketika dirinya masih kecil hingga bertemu dengan cinta sejatinya, mendiang ibu Hasri Ainun. Selain perjalanan cinta mereka, kita juga akan dihadapkan pada intrik politik dan cikal bakal mimpi dari pemilik nama lengkap Bacharuddin Jusuf Habibie ini.
Sangat riskan sebenarnya mengadaptasi sebuah kisah nyata. Terlebih jika setting-nya berada di masa lampau. Namun Faozan Rizal sebagai sutradara dan tim kreatif berhasil menggambarkan nuansa jaman dulu dengan begitu apik dan detail dari segi kostum hingga properti.
Tak lupa setting Jerman meski penempatannya digunakan seperlunya. Serta munculnya footage penerbangan perdana N-250 Gatot Kaca yang dihadiri pakSoaharto dan ibu Tien, hingga tragedi Mei 1998 yang membuat film ini semakinbelievable.
Dalam urusan akting, dua jempol diberikan untuk Reza Rahadian yang benar-benar total. Lewat film ini, Reza berhasil buktikan kapasitasnya. Dia mampu bertindak sebagaimana sosok Habibie asli, dari gestur hingga cara berbicara.
Sayangnya Bunga Citra Lestari yang diplot sebagai Ainun terlihat kurang kuat untuk mengimbangi Reza. Meski begitu, akting wanita yang debut layar lebar lewat CINTA PERTAMA ini tak bisa dibilang buruk. Karena di beberapa bagianBunga mampu tampil menawan.
Untuk urusan naskah sebenarnya cukup bernas, pun dengan dialog yang dipakai.Ginatri S Noer dan partner, Ifan Adriansyah Ismail, cukup ulet memaparkan guratan kisah pak Habibie walau di beberapa bagian terasa dragging dan tak fokus. Terlepas dari beberapa kelemahan di atas, HABIBIE & AINUN tetaplah film yang layak ditonton. Apresiasi patut disematkan pada usaha Faozan Rizal yang sebelumnya berjibaku sebagai director of photography.

0 komentar: