Review: Batman Returns (1992)

Filled under:




Jauh sebelum Crishtopher Nolan sukses dengan The Dark Knight alias reboot dari Batman versinya, Tim Burton lebih dulu membuat Batman berjaya di layar lebar pada dekade akhir 80an dan awal 90an. Film pertama Batman yang berjudul "Batman" Sukses di kala itu dan berhasil menyabet penghargaan Oscar.










Tahun 1992 menjadi sekuel pertama Batman dengan judul Batman Returns. Tim Burton menganggap Batman Returns tak kalah kelam dan gelapnya dengan Trilogi milik Nolan, dengan nuansa cerita yang kelam di dalamnya memang saya pikir Batman Returns adalah film Batman yang masih berjalan sebagai mestinya.

Scene diawali dengan sebuah music yang noir dan menyorot sebuah rumah beraura gelap, terlihat pasangan suami-isteri yang terlihat berjalan dengan begitu cemas dan takut sambil membawa bayi yang ada di dalam kereta bayi. Mereka terus berjalan hingga sampai ke sebuah jembatan kecil, saat itu cuaca sedang sangat dingin dan turun salju. Lalu mereka membuang bayi itu ke sungai kemudian mereka kabur. Bayi yang ada dalam peti itu terbawa arus sungai dan ditemukan oleh sekelompok penguin. ya, bayi itu yang nantinya akan menjadi musuh Batman, The Penguin alias Oswald Cobblepot!



Puluhan tahun kemudian Penguin (Danny Davito) memang terlihat seperti Penguin asli, gemuk, pendek dan hidungnya yang mirip paruh penguin. Ia tidak pernah tahu mengapa dia dibuang oleh orang tuanya. Bruce Wayne (Michael Keaton) awalnya merasa simpatik kepada Penguin, karena ia pun merasakan bagaimana hidup tanpa orang tua. Namun setelah Penguin mempunyai rencana jahat untuk mengusai kota Gotham, Bruce Wayne merasa terpanggil untuk mencegahnya dengan cara menjadi Batman.



Dalam film ini juga ditampilkan Catwoman alias Selyna Kyle (Michelle Pfieffer) Selyna Kyle adalah seorang sekertaris kantor di balai kota Gotham yang hidupnya sendirian dan menderita. Suatu saat dia dikhianati oleh Max Shreck, bosnya. Entah bertengkar karena apa Selyna didorong oleh Max dari ketinggian dan jatuh ke tanah, Selyna pingsan dan dikerubuti gerombolan kucing liar. Saat Pulang Ke rumah Selyna terlihat berantakan dan berpikir akan hidupny yang kelam, kemudian memutuskan untuk mencari alter-ego menjadi Catwoman.

Soal akting saya salut pada Danny Davito yang begitu apik dalam memainkan perannga sebagai The Penguin yang membuat onar di kota Gotham dengan cara-cara berpura-pura baik kepada rakyat Gotham. Begitu pun dengan Michelle Pfieffer yang begitu menggoda dalam kostum Catwoman. Michael Keaton terlihat begitu baik sebelum akhirnya dia kalah saat Crishtian Bale menjadi Batman.

Yang saya kurang saya suka adalah setting cerita yang terlalu komikal, yup, inilah ciri khas Tim Burton dalam meggarap Batman. Namun biar bagaimana pun Batman versi Tim Burton jauh lebih baik dibandingkan dengan Batman versi Joel Schumacher yang terlihat konyol dan norak. Musik dalam film Batman versi Tim Burton jelas menurut saya adalah musik Batman paling original dan memorable. Musik Batman utama (Batman Theme) dikarang oleh Danny Elfman.

so, apakah Batman versi selanjutnya akan lebih baik dari Tim Burton dan Nolan?

0 komentar: